Apakah aku percaya tuhan? Aku tak bisa bilang ya, atau tidak. Pertanyaan yang lebih penting, teman-teman, apakah ia sendiri terbukti ada? Keduanya memerlukan bukti yang sama, keberadaan Tuhan itu sendiri. Wajah-wajah mahasiswa baru ini tampak tegang, setelah sebelumnya kaget dan tersentak. Ya ampun lucu sekali. Hal-hal yang selalu terjadi, juga yang aku suka adalah awal tahun kuliah dan pertemuan pertama mata kuliahku. Mengingatkanku sendiri bagaimana aku ertama kali menghadiri sendiri kelas filsafatku saat seusia mereka. Sekarang, saya ingin kawan-kawan menulis esai dua —huuu yang panjang dari mahasiswa-mahasiswa baru yang aduh kasihan sekali— esai dua puluh paragraf, kumpulkan Sabtu ini, atau kalian tidak akan mendapatkan nilai apa-apa untuk mata kuliah saya. Temanya, pak? Bangku tengah, urutan ketiga dari belakang, sebentar, ia memakai songkok sejak awal? Pilihan busana yang menrik perhatian. Siapa namamu? Coba tolong berdiri, saudara…. Khidir, pak .
Komentar
Posting Komentar